Realita permasalahan kebangsaan yang berkembang saat ini, terutama yang berkaitan dengan pembangunan pendidikan karakter, kepribadian, dan budi pekerti sudah mulai mengkhawatirkan, seperti:
Untuk mendukung perwujudan cita-cita pembangunan karakter sebagaimana di amanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 serta mengatasi permasalahan kebangsaan ini, maka pemerintah menjadikan pendidikan karakter sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional (Kemendiknas, 2011:i)
Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya di lakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar, akan tetapi juga melalui pembiasaan dalam kehidupan siswa sehari-hari, seperti: religius, jujur, disiplin, toleransi, etika, sikap, tingkah laku, dan sebagainya.
Sikap, tingkah laku, kepribadian, dan karakter siswa tersebut, dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga faktor tersebut tidak dapat di pisahkan dari kehidupan siswa.
Oleh sebab itu perkembangan sikap, tingkah laku, kepribadian dan karakter siswa merupakan tanggung jawab kita bersama, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Suprayekti (2004:7) menyatakan bahwa guru memegang kendali utama untuk keberhasilan tercapainya tujuan.
Oleh sebab itu, peran guru sangat besar di dalam pembelajaran, karena guru sebagai penanggung jawab kegiatan belajar mengajar. Guru berperan sebagai pengajar, pembimbing, perantara sekolah dengan masyarakat (Ahmadi, 2005:17).
Peranan guru sangat dominan dalam pembentukan sikap, mental dan watak kepribadian siswa-siswinya. Pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak (Kemendiknas, 2011:1).
Baca juga: Keberagaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia
Keteladanan guru dapat dilakukan melalui tindak tutur di dalam kelas, karena sedikit banyak tindak tutur guru di dalam kelas mempunyai suatu kontribusi dalam pembentukan kepribadian dan karakter peserta didik. Guru sebagai the role of model, guru hendaknya berperilaku dan bertutur kata yang dapat di jadikan teladan dan contoh bagi siswa-siswinya.
Sering kita mendengar berita tentang tawuran antar pelajar, baik pelajar dalam satu sekolah maupun pelajar antar sekolah. Perkelaian tersebut juga sering di lakukan secara terbuka di luar sekolah tidak hanya dengan tangan kosong bahkan sudah menggunakan senjata sehingga sangat membahayakan dan mengganggu ketenangan masyarakat di sekitarnya.
Juga masih segar dalam ingatan kita bagaimana pelaksanaan ujian nasional di kotori dengan upaya-upaya tidak jujur demi kelulusam siswa baik di lakukan oleh pimpinan sekolah, guru, maupun siswa sendiri. Sementara juga banyak para pemuda yang terjerat minuman keras dan narkoba serta terjerumus dengan geng motor dan sebagainya.
Sungguh suatu gambaran buram dunia pendidikan yang sangat memprihatinkan yang menunjukkan menurunnya karakter bangsa khususnya pada generasi muda. Dengan kenyataan tersebut di perlukan pendidikan karakter yang dapat di terapkan di sekolah-sekolah.
Dalam pelaksanaan pendidikan karakter tidak dapat berdiri sendiri tetapi berintegrasi dengan pelajan-pelajaran yang ada dengan memasukkan nilai-nilai karakter dan budaya. Pendidikan karakter efektif jika di lakukan dengan pembiasaan nilai moral luhur kepada peserta didik dan membiasakan mereka dengan kebiasaan (habit) yang sesuai dengan karakter kebangsaan.
Melalui pendidikan karakter ini, di harapkan nilai-nilai karakter Bangsa Indonesia dapat di tingkatkan, sehingga dapat menghasilkan manusia indonesia yang berkarakter. Beberapa karakter yang dapat di terapkan di sekolah dan di dalam kelas adalah sebagai berikut:
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang di anutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Contoh penerapan pendidikan karakter di Sekolah:
Pelaksanaan di dalam kelas::
Perilaku yang di dasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat di percaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Contoh penerapan pendidikan karakter di Sekolah:
Pelaksanaan di dalam kelas:
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Contoh penerapan pendidikan karakter di Sekolah:
Pelaksanaan di dalam kelas:
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Contoh penerapan pendidikan karakter di Sekolah:
Pelaksanaan di dalam kelas:
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Contoh penerapan pendidikan karakter di Sekolah:
Pelaksanaan di dalam kelas:
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah di miliki. Contoh penerapan pendidikan karakter di Sekolah:
Pelaksanaan di dalam kelas:
Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Contoh penerapan pendidikan karakter di Sekolah:
Pelaksanaan di dalam kelas:
Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Contoh penerapan pendidikan karakter di Sekolah:
Pelaksanaan di dalam kelas:
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang di pelajari, di lihat, dan di dengar. Contoh penerapan pendidikan karakter di Sekolah:
Pelaksanaan di dalam kelas:
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Contoh penerapan pendidikan karakter di Sekolah:
Pelaksanaan di dalam kelas:
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Contoh penerapan pendidikan karakter di Sekolah:
Pelaksanaan di dalam kelas:
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain. Contoh penerapan pendidikan karakter di Sekolah:
Pelaksanaan di dalam kelas:
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Contoh penerapan pendidikan karakter di Sekolah:
Pelaksanaan di dalam kelas:
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. Contoh penerapan pendidikan karakter di Sekolah:
Pelaksanaan di dalam kelas:
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. Contoh penerapan pendidikan karakter di Sekolah:
Pelaksanaan di dalam kelas:
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Contoh penerapan pendidikan karakter di Sekolah:
Pelaksanaan di dalam kelas:
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Contoh penerapan pendidikan karakter di Sekolah:
Pelaksanaan di dalam kelas:
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Contoh penerapan pendidikan karakter di Sekolah:
Pelaksanaan di dalam kelas:
Strategi penerapan pelaksanaan pendidikan karakter di Sekolah dapat di laksanakan melalui: kegiatan-kegiatan pembiasaan baik pembiasaan terprogram, spontan, dan keteladanan. Keteladanan melalui tindak tutur guru di dalam penyampaian pembelajaran di kelas.
Tindak tutur guru yang di sampaikan di kelas dalam menerapkan pendidikan karakter bersifat memberikan bimbingan, pengarahan, nasihat, dan pembinaan dalam rangka pembentukan moral dan kepribadian siswa yang berkarakter. Strategi penerapannya di laksanakan selain melalui pembinaaan, pengarahan dan nasihat melalui tindak tutur guru di dalam kelas, juga berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah di susun di setiap mata pelajaran dengan memasukkan pendidikan karakter di dalam kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan awal, inti, dan penutup.
Kegiatan pembiasaan terprogram antara lain, berdoa sebelum pelajaran di mulai dan sesudah pelajaran selesai. Pembiasaan dalam pembelajaran di lakukan guru dengan nasihat-nasihat dalam bentuk tindak tutur guru yang di sesuaikan dengan materi pembelajaran, bimbingan dan konseling bagi peserta didik yang membutuhkan dan di anggap guru perlu bimbingan konseling sehingga penerapan pendidikan karakter pun dapat di lakukan melalui beberapa tindak tutur berupa arahan, nasihat, bimbingan, ajakan, perintah, anjuran.
Tindak tutur yang paling dominan dalam penerapan pendidikan karakter ini adalah tindak tutur direktif, karena guru sering memberi nasihat, memesan, memerintahkan, mengnjurkan, dan memohon, agar peserta didik mau melakukan tindakan sesuai yang di harapakan guru. Ucapan dan tindakan yang di lakukan guru di mata peserta didik akan selalu di ingat dan di kenang.
Nasihat-nasihat dan bimbingan arahan yang di ucapkan guru dapat di katakan sebagai ”kata yang hidup” yang akan bertumbuh di hati peserta didik.